Bahas Indigenous Education Bahasa Lisan Marori Menggey yang Hampir Punah di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan
Foto tim peneliti bersama Suku Marori
Pendidikan indigenous (indigenous education) menjadi bagian penting dalam proses penguatan kapasitas dan nilai-nilai pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Pendidikan indigenous menjadi agenda global dan nasional untuk dapat menyelamatkan ide, gagasan, nilai-nilai dan proses pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat lokal secara kontekstual. Gagasan indigenous education selama ini masih terabaikan dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Indigenous education seolah-olah hanya dipahami sebagai pemahaman budaya dan lokalitas atau sekedar muatan lokal dalam materi pembelajaran di sekolah. Salah satu gagasan yang menarik dalam kajian ini bagaimana pendidikan indigenous untuk dapat menjaga dan melindungi berbagai warisan budaya, nilai-nilai lokal, dan kearifan, serta peradaban praktek baik pada suatu bangsa yang ditanamkan kepada masyarakat atau generasi muda. Riset kolaborasi ini memiliki tujuan untuk menggali dan mengeksplorasi bahasa ibu (mother tongue) yang hampir punah untuk penguatan indigenous education dalam pembelajaran. Pada konteks ini, kajian ini akan membahas tentang pentingnya penguatan pendidikan indigenous untuk membangun masa depan generasi muda agar memahami akar kebudayaannya. Riset kolaborasi ini sangat krusial untuk segera dilaksanakan dalam beberapa langkah konkrit terkait tindakan preservasi mengingat jumlah penutur asli yang tersisa dan masih hidup hanya berjumlah 13 orang saja. Maka preservasi juga diharapkan akan memberikan kontribusi nyata bagi komunitas masyarakat suku Marori Menggey, pemerintah daerah kabupaten Merauke, dan juga bangsa Indonesia. Lokasi penelitian dilakukan di Kampung Wasur Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan. Hasil yang diharapkan dalam kajian ini ialah mendapatkan sistem epistemologi dan rekonstruksi atas bahasa ibu yang hampir punah untuk penguatan Indigenous education dan melakukan publikasi hasil riset.
Foto tim peneliti melakukan wawancara dengan Suku Marori
Foto tim peneliti melakukan FDG dengan Suku Marori